Welcome to My Blog ....

Blog ini memang milik pribadi dengan konten utama sesuai dengan profesi saya sebagai guru Biologi. Namun ada juga tulisan-tulisan lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan profesi tetapi menarik bagi saya ... Namanya saja blog pribadi. By the way ... kalau tertarik simak kontennya, atau .... tutup saja! Ok?

Kamis, 13 Maret 2008

DAKWAH DENGAN AKHLAK KARIMAH

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru ke jalan Allah, mengerjakan amal shaleh dan berkata:"Sesunguhnya aku termasuk orang-oraang yang berserah diri" (QS 41: 33).
Kehidupan dunia ini sifatnya semen-tara, dan menjadi ujian bagi setiap manusia sebelum memasuki kehidupan yang sesungguhnya yakni di akhirat. Allah swt berfirman:Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan sendau gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui (QS 29: 64).

Orang yang yakin akan kebenaran berita yang datang dari langit ini akan mengambil sikap hati-hati agar tidak terlena oleh sendau gurau dan tertipu oleh permainan dunia. Mereka akan berusaha maksimal untuk berhasil menghadapi ujian dunia dan selamat dari siksa api neraka. karena takut akan dahsyatnya siksa api neraka itu sampai-sampai seorang khalifah yang tangguh Umar bin Khathab pernah berharap untuk menjadi seonggok jerami saja agar tidak mempertanggung-jawabkan kehidupannya di akhirat. Beliau merasa cukup bila amalnya kembali pokok, tidak disiksa di neraka.
Demi keselamatan manusia dari siksaan yang kekal di neraka itulah, Allah menggariskan kebijakan menjadikan dakwah, yang pada hakekatnya merupakan upaya penyelamatan manusia dari kesengsaraan hidup di neraka, sebagai aktivitas yang paling mulia (QS 41:33). Misi penyelamatan manusia dari neraka melalui dakwah menjadi sangat penting dan sangat diutamakan. Sehingga Allah menilai tidak ada perkataan, pikiran, tulisan, perbuatan yang lebih baik dibanding dengan perkataan, pikiran, tulisan, perbuatan yang diarahkan untuk menyeru manusia kembali ke jalan Allah. Demi keselamatan mereka dari siksaan yang kekal di neraka. Maka tidak salah kalau kita menjadikan seluruh aspek kehidupan kita menjadi bagian dari dakwah.
Ambil sebagai contoh kalau kita menjadi seorang mahasiswa, hendaknya kita jadikan seluruh aktivitas di kampus sebagai bagian dari dakwah. Pikiran yang keluar dari benaknya dalam setiap diskusi adalah pikiran yang islami. Tutur kata yang keluar dalam setiap seminar adalah tutur kata yang mengandung keselamatan. Cara berpakaian, cara makan dan minum, dan model pergaulannya tidak pernah meyimpang dari koridor Al Qur'an dan As Sunnah. Jujur, adil, rajin, pandai, dan suka membantu mahasiswa lain. Menghormati dosen dan seniornya dan mengasihi juniornya. Kehadirannya ditunggu dan kepergiannya disayangkan oleh teman-temannya. Senyumnya menyejukkan, nasehatnya dirindukan, petuahnya berkesan.
Kalau dia sebagai seorang karyawan, maka dia akan tampil sebagai karyawan yang bertanggung jawab atas tugas-tugas yang diamanahkan kepadanya. Dia akan berusaha datang awal, disiplin, mentaati peraturan selama tidak bertentangan dengan Al Qur'an dan As Sunnah, bersungguh-sungguh, dan selalu berusaha meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan. Dia akan menyajikan yang terbaik secara profesional, bekerja-sama dengan berbagai pihak bila diperlukan, menjaga rahasia dan meningkatkan produktivitas. Hormat kepada pimpinan, sopan santun kepada atasan, lemah lembut dan kasih sayang kepada sesama teman sejawat. Topik pembicaraannya sehari-hari selalu mengarah kepada pengagungan Allah swt dan keselamatan akhirat. Pergaulannya di kantor terjaga. Kalau semua ini dia lakukan agar orang lain tertarik kepada Islam, dalam rangka berdakwah ilallahi, maka amal dan seruannya termasuk yang terbaik.
Islam hanya mengajarkan yang baik-baik saja, tidak pernah mengajarkan perangai yang jahat dan tabiat yang buruk. Maka mestinya setiap individu muslim itu berakhlak mulia. Akhlak mulia setiap individu muslim itulah yang akan menjadi daya tarik, daya pikat dan daya pesona dalam berdakwah. Belum bertemu dengan orangnyapun sudah tertarik dengan berita tentang kebaikan akhlaknya. Allah swt berfirman bahwa Islam adalah celupan (agama) yang terbaik, tidak ada yang lebih baik dari Islam (QS 2: 138). Orang yang jahil setelah dicelup Islam menjadi pintar. Penyembah jimat kemat, dayang dan roh leluhur setelah dicelup Al Qur'an mereka tinggalkan penyembahan itu, kembali kepada agama tauhid. Orang yang malas setelah dicelup Al Qur'an menjadi rajin. Orang yang kikir, setelah dicelup Al Qur'an menjadi dermawan. Orang yang hidupnya amburadul setelah dicelup Islam menjadi tertib, disiplin dan berdedikasi. Siapa yang tidak tertarik kalau semua orang Islam seperti itu? Namun kenyataan menunjukkan bahwa banyak orang Islam yang tidak hidup secara Islami. Pikiran dan nafsunya dikotori oleh bisikan syetan yang jahat. Tutur katanya sering menyakitkan hati orang. Tingkah lakunya menyebalkan. Perbuatannya merugikan teman. Peri kehidupannya yang hitam kelam munutup keindahan cahaya Islam. Persis seperti kata Syekh Muhammad Abduh: "Al Islamu mahjubun bilmuslimin." (Islam itu tertutup oleh orang-orang Islam). Sudah pasti orang Islam yang hidup dengan cara demikian tidak akan memiliki daya tarik dakwah. Sebaliknya dia telah merugikan kerja dakwah. Memberikan kesan salah, kesan negatif terhadap Islam. Bahkan lebih jauh lagi dia sendiri perlu didakwahi untuk kembali ke jalan Allah. Demi keberhasilan kerja dakwah, sebagai aktivitas terbaik, hendaknya setiap individu muslim tampil dengan pola hidup Islam secara kaffah.

Written by Hidayat dari Klaten

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tulis komentarmu disini